Selamat Membaca ^_^


Sanggupkah ?

Matahari sibakkan tirai malam
dan telah hadir cahaya kehangatan jiwa.

Aku terdiam dalam pelukan kepiluan
Meratapmu wahai jiwa yang tengah terdiam bisu

Ku telah mencoba segala hal untuk selalu bersamamu
Dan ku berharap kau berjalan seperti ratu impian ku

Sayapku telah melemah mendekapmu kian tak mudah
Dan haruskah ku tetap disini dalam keterpakuan ? 
Ataukah ku mencoba mengepak sayap terbang 
Meninggalkanmu ? 

sanggupkah aku ?
Entahlah... 
dan kini Goresan jiwa yang kian lemah ..

Digg it StumbleUpon del.icio.us
Aku Harus Bagaimana ?
*Gus Mus


aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil.
aku baca sholawat burdah, kau bilang itu bid'ah.
lalu aku harus bagaimana ?

aku bertawassul dengan baik, kau bilang aku musyrik.
aku ikut majlis dzikir, kau bilang aku orang kafir.
lalu aku harus bagaimana ?

Digg it StumbleUpon del.icio.us

Dan bergetarlah

Dan bergetarlah hati ini
Seperti petikan gitar yang sedang dimainkan
Atas nada-nada yang begitu lirih nan tenang
Sampai melodinya menusuk dalam jiwa
Akankah ada suara-suara yang membalasnya
Menyanyikan irama kesunyian yang indah
Lantang, hingga memutuskan dawai itu
Hingga terlarut dalam mimpi yang suci
Dapatkah aku mendengar lantunan itu lagi
Ketika malaikat berseru kasih sayang
Ketika perih menjerit kesedihan
Digg it StumbleUpon del.icio.us

kau Bintang Ku

Kau yang selalu di hatiku
Yang selalu di jiwaku
Yang menjadi bagian indah di hidupku
Kau yang menjadi bidadari
Cinta suci yang ku berikan untukmu
Mungkin tak akan terganti
Bayangmu di hidupku…
Karena ku ingin slalu ada di pelukmu
Ku ingin kau menjadi BINTANG…
Menerangi di setiap malam-malamku
Menjadi indah karena hadirmu..
di hidupku…
Digg it StumbleUpon del.icio.us

CORETAN PENGHIBUR

Barangkali deru pantai senja yang rebah di matamu adalah angin yang tiba-tiba lindap, menusuk liang puisiku yang pekat. Hening telah luruhkan beribu kata di tepian pantai, serupa huruf kaku yang kau eja.
Katamu, senja selalu datang menghampiri bulan. Tapi kataku, perjumpaan selalu mengawali kehilangan seperti jejak-jejak yang sengaja ditinggal para arkeolog yang tersesat. Lalu bagaimana kau akan mengukur ruas jalan sepanjang kenang ?
Maka seperti apa sungai yang meluluhkan riak sampanmu yg berderak ?! Dawai biola yang kau petik di patahan senja adalah denting kegaiban yang meninggalkan aksara di puncak sunyi. Dan kau datang laksana malam, melarutkan tempias di kaca jendela yg terguyur.
Ah, puisiku barang kali hanyalah dongeng yg menggigilkan rindumu di tanah leluhur tapi doaku, semoga bait ini membawa makna, meski entah sampai kapan kata-kata akan sirna.
Kaulah perempuan itu, yang terlelap dalam buai sunyi. Memintaku memahat sebaris puisi. Lalu sesekali kau usir hikayat sepi, dari pintumu yang terkunci....
Digg it StumbleUpon del.icio.us
 
Copyright 2011 Aku, kau, dan kalian
Aroby Art : by faiq aroby. Supported by Bloggermint