Assalamualaikum.,..Mas Ari, maaf adik datang tiba-tiba”, suara Jany membuyarkan lamunan Ari. “Walaikum salam..”, jawab Ari. “Ini untuk mas.. jangan tanya apapun ya mas”, Jany langsung pamit pulang. “Assalamu alaikum” Ucap Jany terburu-buru dan segera beranjak dari hadapan sang pangerannya itu. Wajah jany merah padam karena tegang dan langsung pulang.
Sesuai dengan apa yang telah Jany prediksi, Ari tak banyak bicara meskipun batinnya penuh tanya, kapasitas rasa malunya melebihi lelaki pada umumnya. Ari pernah mengaku bahwa dirinya paling takut dengan wanita, tapi setelah mengenal Jany yang sederhana dan berbeda dengan wanita seusianya, Ari mencoba membuka hatinya, cinta mereka adalah cinta pertama.
***